System on Chips (SoCs)
System on Chips (Gambar diambil dari technews.tw) |
Jangan terlalu terpusat pada gambarnya karena tulisan Kami ini tidak akan membanding-bandingkan keduanya tapi lebih kepada untuk memberi informasi tapi tidak dipungkiri juga memang persaingan antara keduanya begitu dahsyat. MediaTek dengan harga yang terjangkau, menyasar pasar kelas menengah kebawah sementara Qualcomm lebih kepada inovasi dan menyasar pasar kelas atas.
Masih banyak dari kita akan bertanya-tanya bila ingin membeli sebuah ponsel pintar Android, 'Prosesornya apa ya? Qualcomm atau MediaTek?' Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kalimat tanya tersebut tapi akan menjadi salah bila yang terbangun dari kalimat tersebut adalah bahwasanya MediaTek dan Qualcomm adalah prosesor. Padahal MediaTek dan Qualcomm adalah perusahaan pembuat chip a.k.a System on Chips dan lebih enak didengar dengan sebutan chipset.
Seperti yang sudah Kami katakan, MediaTek dan Qualcomm adalah perusahaan pembuat System on Chips untuk kemudian dipakai perusahaan pembuat ponsel, seperti : Samsung, Lenovo, Sony, LG, Xiaomi, HTC, Meizu, Huawei, ZTE dan masih banyak yang lainnya. Awalnya Kami memprediksi kalau pasar chipset a.k.a System on Chips hanya akan dikuasai dua perusahaan raksasa, MediaTek dan Qualcomm layaknya AMD dan Intel yang menguasai hampir keseluruhan pasar prosesor komputer meja, jinjing dan server. Tapi prediksi Kami salah, Spreadtrum, Tegra, dan NovaThor datang sebagai pemain baru di dunia System on Chips disusul kemudian Intel.
'Mengapa MediaTek, Qualcomm, dan yang lainnya disebut chipset a.k.a System on Chips?', karena mereka tidak merancang desain arsitekturnya, kecuali Qualcomm dan Intel. Produsen SoCs hanya membuat sedangkan "resepnya" atau arsitekturnya milik ARM Holdings. Lain halnya dengan Intel. Intel adalah designer jadi ARM dan Intel sama-sama perancang arsitektur. Bila Intel juga memproduksinya secara masal tapi tidak demikian dengan ARM. Rancangan yang telah dibuat ARM selanjutnya di produksi oleh produsen pembuat chipset, seperti MediaTek, Spreadtrum, NovaThor, Qualcomm dan masih banyak yang lainnya. Sementara Qualcomm, tak bisa Kita menyebutnya sebagai produsen pembuat chip saja karena Qualcomm sedikit banyak juga merubah rancangan arsitektur milik ARM dan menamai ulang hasil rancangannya. Mengapa Qualcomm bisa melakukan hal tersebut disebabkan karena Qualcomm membeli secara penuh beberapa kekayaan intelektual milik ARM.
Kembali ke inti. Mari Kita lihat spesifikasi Samsung Galaxy Ace Plus GT-S7500 dan Galaxy Mini 2 GT-S6500. Kedua ponsel pintar tersebut ditenagai oleh System on Chips milik Qualcomm dengan nama pasar Snapdragon S1 dan nomer model MSM7227A. 'Qualcomm Snapdragon S1 MSM7227A sendiri dibuat dengan proses 45nm dan tersusun atas CPU instruction set ARMv7, CPU a.k.a Processor ARM Cortex-A5 up to 1006MHz, GPU Adreno 200, Memory technology 200MHz LPDDR1 (1.6GB/s), dan Wireless Radio Technologies GSM (GPRS, EDGE), W-CDMA/UMTS (HSDPA, HSUPA) dan MBMS'. Jadi kedua ponsel pintar tersebut berprosesor ARM Cortex-A5 dan bukannya Snapdragon MSM7227A.
Kita ambil contoh lainnya : Kita lihat LENOVO A316i dan Evercoss A10Q. Kedua ponsel pintar tersebut ditenagai oleh System on Chips milik MediaTek dengan nomer model MT6572. 'MediaTek MT6572 sendiri dibuat dengan proses 28nm dan tersusun atas CPU instruction set ARMv7, CPU a.k.a Processor ARM Cortex-A7, GPU Mali-400 MP1 500MHz, Memory technology 266MHz LPDDR2, dan Wireless Radio Technologies Multi-mode Rel. 8 HSPA+/TD-SCDMA, Wi-Fi, FM, Bluetooth, dan GPS'. Jadi kedua ponsel pintar tersebut di tenagai oleh ARM Cortex-A7 dan bukannya MediaTek MT6572. Dengan mengetahui jenis prosesor yang digunakan, diharapkan dapat memberi gambaran kasar tentang performa ponsel pintar yang akan di beli.
Qualcomm, MediaTek dan produsen pembuat chipset lainnya belum tentu atau sudah pasti tidak membuat chip untuk RAM maupun media penyimpanan internal. Oleh karena itu, tak jarang ditemukan dua ponsel pintar dari pabrikan berbeda, dengan chipset yang sama namun memiliki ruang RAM dan penyimpanan internal yang berbeda. Tidak ada kesalahan penulisan spesifikasi dalam kemasan ponsel pintar tersebut. Kami ambil contoh LENOVO A316i dan Evercoss A10Q. Keduanya berbekal chipset yang sama tapi kedua ponsel pintar tersebut memiliki besaran RAM dan ruang penyimpanan internal yang berbeda.
Kembali ke Qualcomm. Seiring berjalannya waktu. Pada quartal ke.4 tahun 2008, untuk pertama kalinya, Qualcomm merilis inti prosesor pertamanya yang mereka beri nama 'Scorpion' dengan tetap berarsitekturkan ARMv7-A. Scorpion memiliki banyak kesamaan arsitektur inti prosesor dengan ARM Cortex-A8 dan ARM Cortex-A9. Jika memang benar demikian. Berarti Qualcomm membeli seutuhnya ARM Cortex-A8, memodifikasinya lalu menamai ulang. Pasalnya tidak ada produsen pembuat chip lain yang membuat chipset dengan prosesor Cortex-A8 sedangkan untuk Cortex-A9, masih bisa ditemukan di barisan produk milik MediaTek dan juga NovaThor yang salah satunya digunakan dalam ponsel pintar Samsung Galaxy S III Mini.
Scorpion dibenamkan ke dalam keluarga Snapdragon S1 dan Snapdragon S2 dan diberi nomer model QSD8250 dan QSD8650 dan nomer model MSM7230, MSM7630, APQ8055, MSM8255, MSM8255T, MSM8655 dan MSM8655T untuk Snapdragon S2. Salah satu handheld yang menggunakan Snapdragon S2 adalah HTC Sensation XL, lebih tepatnya menggunakan Qualcomm Snapdragon S2 MSM8255.
Selain pada Snapdragon S1 dan S2, Scorpion, juga dibenamkan ke dalam keluarga Snapdragon S3 dengan nomer model APQ8060, MSM8260, dan MSM8660. Xiaomi Mi 1S adalah salah satu handheld yang mengusung jeroan Qualcomm Snapdragon S3 MSM8260.
Pada tahun 2012, Qualcomm kembali merilis inti prosesornya dengan nama 'Krait' yang mana masuk dalam keluarga Snapdragon S4 namun Krait masih berarsitekturkan ARMv7-A. Ada beberapa nomer model dari keluarga Snapdragon S4 yang menggunakan inti prosesor ARM Cortex-A5 dan bukannya Krait, diantaranya : MSM8225, MSM8625, MSM8225Q dan MSM8625Q. Selain pada keluarga Snapdragon S4, Krait juga bisa ditemukan pada keluarga Snapdragon 400/600/800/801/805.
Untuk pertama kalinya. Qualcomm mengembangkan dan mengklasifikasi Krait, membuat Krait memiliki kelas. Ini jelas terlihat berbeda bila dibandingkan pendahulunya, Scorpion. Krait terbagi atas Krait 200, Krait 300, Krait 400 dan Krait 450. Sama halnya dengan Scorpion, Krait memiliki kesamaan arsitektur inti prosesor dengan ARM Cortex-A15 dan hanya pada keluarga Snapdragon S4, Snapdragon S4 terbagi menjadi 4 "suku", Play, Plus, Pro dan Prime. Smartfren Andromax C, adalah salah satu handheld yang menggunakan Qualcomm Snapdragon S4 Play MSM8625.
Qualcomm jelas memproduksi chipset hasil modifikasi sendiri (Scorpion, Krait dan yang paling baru Kryo). Meski desainnya memiliki kesamaan dengan ARM Cortex-A8 dan ARM Cortex-A9 untuk Scorpion dan ARM Cortex-A15 untuk Krait tapi tidak menutup kemungkinan bahwa, Qualcomm, murni akan memiliki desain arsitektur sendiri. Apalagi didukung dengan prosesor grafis mereka dan digunakan dalam chipset mereka, yaitu Adreno. Adreno awalnya adalah kekayaan intelektual, Imageon dari ATi Technologies. Begitu ATi Technologies diakuisisi oleh AMD di tahun 2006 dan menjadi AMD Radeon. Qualcomm pun turut mengganti nama Imageon menjadi Adreno setelah membelinya di bulan Januari 2009 silam.
Bagaimana dengan MediaTek, Spreadtrum, NovaThor, Tegra, Intel, dan yang lainnya?, Kami akan bahas mereka satu - persatu dalam tulisan Kami berikutnya. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi Kami 'Plus' dan langganan entri atom Kami.
Kembali ke inti. Mari Kita lihat spesifikasi Samsung Galaxy Ace Plus GT-S7500 dan Galaxy Mini 2 GT-S6500. Kedua ponsel pintar tersebut ditenagai oleh System on Chips milik Qualcomm dengan nama pasar Snapdragon S1 dan nomer model MSM7227A. 'Qualcomm Snapdragon S1 MSM7227A sendiri dibuat dengan proses 45nm dan tersusun atas CPU instruction set ARMv7, CPU a.k.a Processor ARM Cortex-A5 up to 1006MHz, GPU Adreno 200, Memory technology 200MHz LPDDR1 (1.6GB/s), dan Wireless Radio Technologies GSM (GPRS, EDGE), W-CDMA/UMTS (HSDPA, HSUPA) dan MBMS'. Jadi kedua ponsel pintar tersebut berprosesor ARM Cortex-A5 dan bukannya Snapdragon MSM7227A.
Kita ambil contoh lainnya : Kita lihat LENOVO A316i dan Evercoss A10Q. Kedua ponsel pintar tersebut ditenagai oleh System on Chips milik MediaTek dengan nomer model MT6572. 'MediaTek MT6572 sendiri dibuat dengan proses 28nm dan tersusun atas CPU instruction set ARMv7, CPU a.k.a Processor ARM Cortex-A7, GPU Mali-400 MP1 500MHz, Memory technology 266MHz LPDDR2, dan Wireless Radio Technologies Multi-mode Rel. 8 HSPA+/TD-SCDMA, Wi-Fi, FM, Bluetooth, dan GPS'. Jadi kedua ponsel pintar tersebut di tenagai oleh ARM Cortex-A7 dan bukannya MediaTek MT6572. Dengan mengetahui jenis prosesor yang digunakan, diharapkan dapat memberi gambaran kasar tentang performa ponsel pintar yang akan di beli.
Qualcomm, MediaTek dan produsen pembuat chipset lainnya belum tentu atau sudah pasti tidak membuat chip untuk RAM maupun media penyimpanan internal. Oleh karena itu, tak jarang ditemukan dua ponsel pintar dari pabrikan berbeda, dengan chipset yang sama namun memiliki ruang RAM dan penyimpanan internal yang berbeda. Tidak ada kesalahan penulisan spesifikasi dalam kemasan ponsel pintar tersebut. Kami ambil contoh LENOVO A316i dan Evercoss A10Q. Keduanya berbekal chipset yang sama tapi kedua ponsel pintar tersebut memiliki besaran RAM dan ruang penyimpanan internal yang berbeda.
Qualcomm snapdragon series. |
Scorpion dibenamkan ke dalam keluarga Snapdragon S1 dan Snapdragon S2 dan diberi nomer model QSD8250 dan QSD8650 dan nomer model MSM7230, MSM7630, APQ8055, MSM8255, MSM8255T, MSM8655 dan MSM8655T untuk Snapdragon S2. Salah satu handheld yang menggunakan Snapdragon S2 adalah HTC Sensation XL, lebih tepatnya menggunakan Qualcomm Snapdragon S2 MSM8255.
Selain pada Snapdragon S1 dan S2, Scorpion, juga dibenamkan ke dalam keluarga Snapdragon S3 dengan nomer model APQ8060, MSM8260, dan MSM8660. Xiaomi Mi 1S adalah salah satu handheld yang mengusung jeroan Qualcomm Snapdragon S3 MSM8260.
Pada tahun 2012, Qualcomm kembali merilis inti prosesornya dengan nama 'Krait' yang mana masuk dalam keluarga Snapdragon S4 namun Krait masih berarsitekturkan ARMv7-A. Ada beberapa nomer model dari keluarga Snapdragon S4 yang menggunakan inti prosesor ARM Cortex-A5 dan bukannya Krait, diantaranya : MSM8225, MSM8625, MSM8225Q dan MSM8625Q. Selain pada keluarga Snapdragon S4, Krait juga bisa ditemukan pada keluarga Snapdragon 400/600/800/801/805.
Untuk pertama kalinya. Qualcomm mengembangkan dan mengklasifikasi Krait, membuat Krait memiliki kelas. Ini jelas terlihat berbeda bila dibandingkan pendahulunya, Scorpion. Krait terbagi atas Krait 200, Krait 300, Krait 400 dan Krait 450. Sama halnya dengan Scorpion, Krait memiliki kesamaan arsitektur inti prosesor dengan ARM Cortex-A15 dan hanya pada keluarga Snapdragon S4, Snapdragon S4 terbagi menjadi 4 "suku", Play, Plus, Pro dan Prime. Smartfren Andromax C, adalah salah satu handheld yang menggunakan Qualcomm Snapdragon S4 Play MSM8625.
Qualcomm jelas memproduksi chipset hasil modifikasi sendiri (Scorpion, Krait dan yang paling baru Kryo). Meski desainnya memiliki kesamaan dengan ARM Cortex-A8 dan ARM Cortex-A9 untuk Scorpion dan ARM Cortex-A15 untuk Krait tapi tidak menutup kemungkinan bahwa, Qualcomm, murni akan memiliki desain arsitektur sendiri. Apalagi didukung dengan prosesor grafis mereka dan digunakan dalam chipset mereka, yaitu Adreno. Adreno awalnya adalah kekayaan intelektual, Imageon dari ATi Technologies. Begitu ATi Technologies diakuisisi oleh AMD di tahun 2006 dan menjadi AMD Radeon. Qualcomm pun turut mengganti nama Imageon menjadi Adreno setelah membelinya di bulan Januari 2009 silam.
Bagaimana dengan MediaTek, Spreadtrum, NovaThor, Tegra, Intel, dan yang lainnya?, Kami akan bahas mereka satu - persatu dalam tulisan Kami berikutnya. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa untuk memberi Kami 'Plus' dan langganan entri atom Kami.
0 comments:
Post a Comment